Sabtu, 16 April 2016

saling menghargai

Pada dasarnya setiap orang ingin dihargai oleh orang lain. Jika anda ingin dihargai oleh orang lain, anda harus menghargai orang lain. Pada kenyatannya tidak semua orang mudah menghargai orang lain. Jika anda ingin belajar menghargai orang lain, berikut ada beberapa tips cara menghargai orang lain yang dapat terapkan.
1. Bersikap Ramah
Bersikap ramah adalah cara menghormati setiap orang baik yang dikenal maupun yang tidak dikenal. Jika anda bersikap ramah terhadap orang lain maka orang lain juga akan menunjukkan sikap bersahabat kepada anda.
2. Bersikap Adil
Bersikap adil kepada semua orang membuat setiap orang merasa dihargai dan diperlukan setara. Setiap orang ingin diperlakukan dengan adil. Jika seseorang merasa diperlakukan tidak adil, ia akan cenderung memberikan respek buruk.
3. Jangan Menghina atau Mengejek
Menghargai orang lain berarti tidak merendahkan derajatnya di depan umum. Menghina atau mengejek orang lain dapat membuat ia sakit hati. Hindari menggunakan kata-kata yang menyakiti perasaan orang lain.
4. Hormati Pendapat Orang Lain
Mendengarkan adalah sebuah penghargaan. Setiap orang ingin dihargai saat ia berbicara atau mengemukakan pendapat. Dengarkan dan hormati pembicaraan orang lain sekalipun anda tidak sependapat. Berikan pendapat anda jika diminta.
5. Berikan Dukungan
Anda dapat memberikan dukungan secara moril jika anda setuju terhadap perbuatan baik atau ajakan baik seseorang. Hal ini membuat seseorang yang telah berusaha berbuat baik merasa dihargai.
6. Perhatikan Kesukaan dan Ketidaksukaan Orang Lain
Mengetahui kesukaan dan ketidaksukaan seseorang membantu anda untuk menghargainya dan menghindarkan anda berbuat sesuatu yang membuatnya tidak senang, baik secara sengaja maupun tidak.
7. Jangan Menyindir Orang lain
Hargai orang lain dengan tidak mengungkit keburukannya, meskipun anda tidak menyebutkan namanya. Menyindir adalah membicarakan dengan sengaja tentang keburukan seseorang secara tidak langsung. Bagi orang yang merasa disindir, sindiran sama saja dengan penghinaan yang merendahkan dirinya.
8. Jangan Membicarakan Kejelekan Orang Lain
Menghargai orang lain adalah menyembunyikan kekurangannya. Membicarakan kejelekan orang lain di belakangnya dapat menjatuhkan wibawanya. Hindari menggunjing orang lain, ingatlah akan kekurangan diri anda sendiri sebelum membicarakan kekurangan orang lain.
9. Sensitif terhadap Perasaan Orang Lain
Adakalanya pembicaraan atau perbuatan anda dapat menyinggung perasaan orang lain meskipun anda tidak bermaksud demikian. Berlaku sensitif terhadap perasan orang lain menghindarkan anda untuk membicarakan atau berbuat sesuatu yang tidak menyenangkan bagi orang lain.
10. Jangan Memaksa Orang Lain
Menghargai orang lain adalah menghormati hak asasinya. Hindari memaksa atau melakukan intimidasi terhadap orang lain agar melakukan sesuatu yang diluar wewenang anda.



motivator mario teguh


Siapa yang tidak kenal Mario Teguh?, belia adalah motivator yang sangat terkenal di Indonesia. Setiap minggu kita bisa menontonnya di layar televisi. Selain itu, Bapak Mario Teguh juga sering sekali berbagi kata-kata bijak melalui twitter Beliau. Nah pada kesempatan kali ini, saya akan membagikan beberapa kata bijak dari Bapak Mario Teguh yang langsung saya ambil dari twitter resmi@MTLovenHoney. Berikut adalah kumpulan kata-kata bijak mario Teguh untuk para pembaca setia blog o2netter. Jika Anda memiliki koleksi kata-kata bijak lainnya, silahkan sampaikan melalui komentar di bawah. Jangan lupa share artikel ini ya, dengan cara cara mengklik salah satu tombol share di bawah.

Kata-kata Bijak Mario Teguh
1. Jika engkau memiliki mata yang mencintai, engkau akan melihat cinta di sekitarmu

2. Sudahlah. Kemarahanmu tak akan memperbaiki hidupmu. Senyumlah, dan lakukanlah yang lebih baik

3. Janganlah kehilangan rasa percaya diri, hanya karena komentar jiwa-jiwa kecil yang iri dengan kebaikan hidupmu

4. Pacaran adalah jomblo yang tersamarkan. Pernikahanlah yang mengakhiri masa jomblo

5. Kebahagiaanmu ada di dalam dirimu, yang kemunculannya ditentukan oleh ketegasanmu untuk mendahulukan yang baik bagimu

6. Cemburu itu masalahmu, bukan masalah dia. Maka berlakulah elegan di dalam cemburumu

7. Seorang guru membukakan jendela, tapi kita yang harus melihat ke luar. Tanpa guru, kehidupan ini mandeg

8. Tidak ada orang yang benar-benar malas. Seorang pemalas adalah orang yang rajin tidak melakukan apa-apa

9. Laki-laki hebat selalu lepas dari pengamatan wanita, karena masa mudanya berpenampilan biasa-biasa saja

10. Anak muda jangan bertele-tele. Kalau baik, lakukan; kalau buruk, tinggalkan

11. Engkau memang tidak mungkin menjadi manusia yang terbaik, tapi engkau bisa berupaya menjadi dirimu yang terbaik

12. Pribadi dengan sikap yang baik adalah magnit kebaikan. Pribadi dengan sikap buruk adalah magnit masalah

13. Rezeki adalah untuk ditemukan dalam nilai-nilai tindakan, bukan hanya dalam permintaan dan harapan

14. Banyak orang hidup dalam khawatir dan ketakutan, saat mereka bisa memilih untuk hidup di dalam doa dan harapan

15. Kesalahan cinta hanya dua. Salah memilih orang untuk dicintai, atau salah cara mencintainya

16. Janganlah menempelkan harapan yang tinggi kepada orang yang tidak berhati-hati dengan perasaanmu

17. Lebih baik ditolak dengan pasti daripada menyesal seumur hidup dan bertanya-tanya mengapa dulu Anda tidak mencoba

18. Janganlah engkau hidup hari ini membesarkan keraguan, jika engkau ingin masa depanmu penuh dengan kepastian

19. Tegaslah bertindak hari ini. Lebih baik salah dalam tindakan, daripada merasa galau dalam ketidak-jelasan

20. Lebih baik jadi anak muda jomblo ngenes setiap malam Minggu, tapi happily married di masa dewasa

Halaman → selanjutnya


hati yang tersakiti

HATI YANG TERSAKITI
Aku di sini, duduk terdiam bersama serpihan perihku. Sakit ku mengingat saat kau di sisiku. Dulu, kau memberiku sebuah senyuman yang belum pernah ku dapatkan sebelumnya. Rasa itu terukir dalam dengan indah. Tapi tak ku sangka, rasa sayang yang selama ini kau beri hanyalah kebahagiaan yang semu. Kau mengagungkan sesuatu yang kau sebut cinta dengan topengmu, yang dibaliknya tersembunyi seribu bilah pisau yang siap menyerangku dan menusuk jantungku. Atas nama cinta, kau bersandiwara di depanku.
Saat kau bercerita tentang peran baikmu dalam sandiwara yang berbeda. Begitu lihai kau merangkai kata dan mengucap janji manis yang sangat indah terdengar. Awalnya aku bisa mengabaikan semua rayuan manismu, tapi kau memang takmau menyerah. Bagaimanapun juga aku seorang wanita yang selalu terbawa perasaan, akhitnya hatiku luluh saat kau berkata “Kaulah pelabuhan cinta terakhirku…”
waktu terasa berjalan begitu cepat hingga membuatku terjatuh dan tak sadarkan diri lagi. Bodoh aku yang percaya dengan ucapanmu. Kau membuatku berkorban hanya untuk dirimu. Diam-diam kau menusukku dari belakang dengan belati dibalik topengmu yang terukir indah. Kata-kata cinta yang kau beri racun, membuatku tidak menyadari sakit yang begitu dalam.
Apa kau masih menjunjung tinggi janji yang pernah kau berikan untukku? Janji bahwa kau takkan pernah meninggalkanku.
Mengapa hati ini masih menyimpan kenangan bersamamu? Setiap detik di sisimu terekam jelas dan tersimpan indah di sudut hati kecilku. Tapi semua itu hanyalah sandiwaramu, kau adalah seorang pemain yang memiliku seribu topeng dan beribu tipu muslihat untuk mendapatkan apa yang kau mau.
Kau mendekatiku dengan bualanmu untuk menjadikanku permainan. Setelah kau mendapatkan kesenangan yang kau cari, kau membuangku dan menganggapku tak pernah ada dalam hidupmu. Entah apa yang membuatmu melakukan semua itu. Apa rasa sakit yang pernah kau ceritakan itu yang membuatmu tak punya perasaan lagi seperti ini? Atau memang inilah dirimu yang sebenarnya?
Seharusnya aku mendengan apa kata mereka, tapi aku terlalu angkuh dengan perasaan itu. Ya…hatiku terlalu meninggikanmu karena terlalu mudah aku terbuai oleh setiap katamu. Salah ku memberimu kesempatan untuk bermain api dibelakangku. Sekarang aku hanya bisa menyesali kepolosanku berhadapan dengan orang,sepertimu.
Tapi apa gunanya rasa sesal itu? Aku telah tersakiti, perih yang sangat dalam dan aku harus membuang perasaan yang dulu kubanggakan. Aku malu dengan diriku.
Tak ada lagi kata yang bisa menggambarkan rasa sakitku yang begitu dalam. Kini ku merasa, kau adalah orang terjahat yang pernah ku temui selama hidupku


perjuangan seorang pendawah

 ya selalu merasa sangat bergembira kalau bertemu dan harus berbicara di hadapan para pemuda. Ini semua menandakan bahwa pemuda tetap bersemangat dan serius, karena setiap gerakan yang berhasil pasti memiliki kemauan yang kuat, harapan yang jauh ke depan, dan orientasi yang jelas serta terarah terutama di basis pemudanya.

Walaupun kadang-kadang gerakan pemuda kepentok masalah klasik kekurangan dana, misalnya. Hal itu biasa dan terjadi di mana-mana, di setiap waktu dan tempat, bukan hanya di Indonesia dan di masa sekarang saja. Meskipun tidak mempunyai materi berlimpah, semua pergerakan disusun, dirancang, dan dilaksanakan oleh pemuda. Pemuda aktivis boleh miskin materi, tetapi jiwanya kaya, sehingga pantang menyerah dan mengeluh. Mereka tidak mengorbankan iffah, kehormatan diri, hanya untuk meminta-minta, karena pemuda perintis dan pelopor pergerakan yang berhasil adalah mereka yang bermental baja.
Kekuatan moral dan spiritual menjadi modal utama dan pertama dalam setiap pergerakan. Mungkin saja landasan moral dan spiritual sebuah pergerakan salah atau bathil, tetapi pasti punya semangat. Apatah lagi kita yang mempunyai landasan moral dan spiritual yang benar, bersumber dari petunjuk Allah Ta�ala. Kekuatan moral dan spiritual yang benar akan menghasilkan azam dan iradah qawiyah. Bahkan, orang akan menjadi muda selamanya dan bergairah terus, jika bergerak atas landasan moral dan spiritual yang benar. Alhamdulillah, kita telah diberikan karunia itu oleh Yang Mahakuasa.
Modal kedua ialah kemampuan intelektual. Allah sangat merangsang manusia melalui ayat-ayat Al Qur�an yang menyatakan: �afala ta�qilun�afala yatafakkarun, dan lain-lain. Menurut penelitian, otak manusia yang terpakai hanya 5% dari volume otak yang sebenarnya. Apalagi otak orang Indonesia yang mungkin tidak mencapai batas maksimal itu. Bayangkan, jika kemampuan otak itu ditambah dengan kekuatan pendidikan (tarbiyah) yang kita jalankan, bagaimana hasilnya. Menurut catatan, anggota gerakan 70% adalah para sarjana yang diberi petunjuk dan kemudahan oleh Allah untuk bergabung dalam jamaah dakwah, itu melebihi kualitas kelompok masyarakat pada umumnya.
Modal ketiga adalah ideologi atau idealisme yang dengannya kita mempunya visi dan misi perjuangan yang jelas. Ini juga merupakan karunia Allah kepada kita berupa pemikiran yang paripurna, bisa memiliki pandangan jauh ke depan, walaupun pada masa-masa sulit. Kita selalu menjadi barisan pelopor dan perintis dalam kejelasan ideologi.
Modal keempat adalah manhaj atau metodologi. Allah tidak hanya memberikan perintah saja, melainkan juga konsepsi dan landasan operasional. Shalat dan haji memang diperintahkan oleh Allah, tetapi dalam pelaksanaannya Allah mencontohkan melalui tindakan Rasulullah. Dalam berjuang dan berjihad pun harus mengikuti Rasul, tidak membeo, tapi memahami dan mengerti maksudnya. Qudwah kepada Rasul merupakan kebutuhan, bukan hanya sekadar kewajiban, karena tanpa Rasul, maka ajaran Islam tak bisa jalan. Rasulullah-lah yang mencontohkan kepada kita, bagaimana dakwah yang jelas, terarah dan sistemik.
Modal kelima adalah kefitrahan. Dinul Islam itulah modal besar, karena sesuai dengan fitrah manusia, tidak berbenturan dengan kultur manusia, binatang, dan ekosistem. Bahkan, Allah menegaskan bahwa semua makhluk itu adalah junud (tentara) Allah. Artinya, kita harus yakin bahwa pergerakan yang bertentangan dengan fitrah manusia adalah bertentangan dengan kehendak Allah, karena semuanya bergerak dalam nuansa dan irama yang sama. Semuanya bertasbih kepada Allah. Jika perjuangan Islam kompak dengan perjuangan alam (universe), maka perjuangan itu akan berhasil. Pohon dan tetumbuhan, binatang, cuaca, gejala alam semuanya menjadi teman-teman perjuangan kita.
Berjuang tanpa fitrah alam akan gagal, karena hukum itu bersifat baku dan tetap sepanjang zaman. Ini adalah modal yang sangat besar, walaupun kita tidak merasakannya. Padahal, bantuan Allah lewat alam (nature) itu sangat banyak. Misalnya, bekerja dalam hujan, tetapi tidak masuk angin, malah hujan itu menjadi penyegar. Bahkan, semuanya itu untuk mengokohkan, jika kita berstatus juga sebagai Jundullah. Caranya, sesuaikanlah sifat jundiyah kita dengan jundiyah angin, binatang, pohon, dan lain-lain.
Rasulullah sering dibantu oleh para jundi alam ini: tumbuhan, binatang, cuaca, dan sebagainya. Bahkan, karamah para sahabat dalam perang Qadisiyah, ketika mereka menyeberang sungai sambil berkata: �Wahai air, kita sama-sama jundullah, bantulah kami karena sedang melaksanakan tugas�. Akhirnya, air yang dalam dan deras itu menjadi dangkal dan tenang untuk dilewati.
Modal keenam adalah modal institusional. Kerja kita adalah kerja jama�ah yang banyak orang tidak melakukannya. Kita memperoleh banyak dukungan dari proses jama�i ini, seperti thawashau bil haq dan thawashau bis shobri. Itu hanya bisa dilakukan dengan jamaah, karena saling mengingatkan itu diperlukan dalam gerakan agar tidak tergelincir. Ba�duhum awliya�u ba�din. Kritik dan peringatan itu perlu.
Kita sedih menyaksikan ada pejabat tinggi pemerintah yang tidak mau dinasehati salah seorang ikhwah. Padahal kita hanya ingin menyelamatkan umat, bukan mengincar jabatan. Tetapi, pejabat tersebut setelah menduduki posisinya justru keenakan dan tidak mau direpoti oleh saran-saran yang berguna bagi umat.
Itu semua hanya bisa dilakukan dalam proses institusionalisasi, ketika tantangan dakwah berat dan sulit. Ada tawashau bil haq wa bis shobri, sehingga menimbulkan daya tahan (QS Ali Imran: 157). Wa ma dla�ufu wa ma istakanu (mereka tidak lemah dan tidak menyerah). Juga dilengkapi dengan tawashau bil marhamah. Tatkala seseorang mendapat musibah dan menderita, maka orang tersebut tidak sendirian, tetapi bersama-sama dengan banyak orang, sehingga potensinya tidak terpuruk.
Modal ketujuh bersifat material. Sebenarnya Allah telah banyak memberikan modal material kepada kita berupa alam semesta beserta segala isinya, tetapi mungkin kita belum bisa mendayagunakannya. Bahkan, dalam al Qur�an surat al Hajj ayat 31, Allah berfirman: �Telah Aku datangkan segala apa yang kamu butuhkan, wa in ta�uddu ni�matallah laa tuhsuha�. Karena kezaliman dan ketidakproporsionalan sikap kita, sehingga tidak memiliki daya inovatif dan kreatif untuk memanfaatkannya. Menyadari dan mensyukuri nikmat Allah itu penting. Bagaimana nikmatnya udara, sehari kurang lebih 350 kilogram kita memakai oksigen untuk tubuh kita, seperlima diantaranya dipakai oleh otak.
Kesadaran memiliki modal dasar itu penting demi iradah qawiyah dan azam yang tinggi. Kalau melihat perjalanan dakwah ke belakang pada tahun 1980-an, ketika Orde Baru berkuasa, bagaimana dakwah ini dikekang, diatur dan dikendalikan oleh pemerintah. Bahkan, dai yang menafsirkan surat Al Ikhlas sebagai ajaran tauhid saja sudah diberangus, sampai dikejar-kejar, sehingga akhirnya tema ceramah diubah menjadi syarat sahnya berwudlu. Justru di masa-masa sulitlah dakwah berkembang dan berekspansi, karena punya modal banyak.
Pada saat itu para muwajjih tidak dijemput dengan mobil, tetapi banyak yang berjalan kaki, karena keadaan ekonomi yang sulit. Cari tempat untuk acara pengajian atau daurah juga sulit. Halaqah dilakukan di kebun binatang, di taman, di lapangan, di kebun raya � tanpa whiteboard dan peralatan tulis memadai. Itu semua karena kita mempunyai kesadaran bahwa kita kaya, yang menyebabkan kita selalu menjadi barisan perintis dan pelopor kebaikan.
Strategi awal dakwah kita adalah harakah at taghyir yang membutuhkan anashir at taghyir. Karena kita membutuhkan banyak unsur perubahan, maka kita perlu mendapatkan akses dakwah pada pusat-pusat perubahan, yaitu markaz at taghyir. Dalam tahap awal, pusat perubahan yang kita akses adalah wilayah ilmiyah, yaitu kampus-kampus dan sekolah-sekolah. Setelah itu kita mengakses wilayah sya�biyah (masyarakat umum) melalui masjid-masjid dan pengajian umum.
Kampus dan sekolah itu pada dasarnya adalah milik umat. Sesudah itu, dakwah dalam amal thullabi dilanjutkan dengan amal mihani (dakwah profesi). Seyogyanya memang amal thullabi dan amal mihani itu disinergikan, karena mengarahkan kemampuan profesional harus dimulai sejak masa mahasiswa.
Amal mihani terdiri dari dakwah di kalangan perusahaan (tenaga kerja) dan pengembangan profesi. Harus disadari bahwa perusahaan-perusahaan umum itu tidak bisa atau sulit dijadikan lembaga perjuangan, sehingga hanya dipenuhi dengan karir, ma�isyah (pekerjaan), rekrutmen dan pengembangan kafa�ah saja. Yang masih lemah dari para aktivis adalah memasuki lembag-lembaga profesi.
Itulah yang bisa dijadikan lembaga perjuangan. Tetapi kenyataannya sekarang lembaga-lembaga profesi itu banyak yang lemah dari sisi perjuangan, hanya sekadar tempat kumpul-kumpul, bagi-bagi proyek, dan kadang-kadang peningkatan kafa�ah saja. Fenomena kelemahan lembaga profesi ini bukan hanya di Indonesia, tetapi terjadi di mana-mana.
Dakwah Islam memandang situasi itu sebagai sesuatu yang besar, bahkan keharusan perjuangan. Di Mesir, tahun 1960-1970 an, aktivitas kemahasiswaan berjaya dan mulai memasuki dakwah profesi. Lembaga-lembaga profesi yang tadinya lemah, maka sepuluh tahun kemudian menjadi kuat dan hampir 90% organisasi profesi dikuasai aktivis dakwah. Ikhwan dan akhwat yang masuk ke lembaga profesi harus kompetitif, jujur dan amanah. Aktivis Kristen Koptik di Mesir pun memilih dan mengakui kepemimpinan aktivis dakwah yang dinilai paling amanah dan memiliki etos perjuangan.
Semua proses tersebut berjalan secara wajar dan terjadi pemberdayaan yang luar biasa terhadap lembaga profesi. Lembaga profesi teknik (persatuan insinyur) tidak hanya bekerja pada bidang teknik, tetapi juga membuat RUU dan advokasi keteknikan yang bernuansa Islam, karena aktivis dakwah mampu mewarnai lembaga tersebut. Akhirnya lembaga profesi itu bertindak seperti partai politik danpressure groups terhadap pemerintah. Karena aktivis mewarnai dan menguasai banyak lembaga profesi, maka seakan-akan mereka memiliki banyak partai politik dan kelompok penekan yang mengontrol pemerintah dengan kebijakan dasar yang sama.
Pada tahun 1995, pemerintah Mesir menyadari hal itu, sehingga lembaga-lembaga profesi mau dibredel, tetapi sulit karena terkait dengan institusi negara, infrastruktur dan suprastruktur politik. Kalau dibubarkan sulit, karena bertentangan dengan UU dan bisa membentuk lembaga yang baru lagi. Kalau kantornya ditutup, pemerintah dituntut lewat pengadilan. Aktivis bisa membuka kantor yang baru, atau menguasai dan mewarnai lembaga profesi sejenis. Kalau aktivisnya ditangkapi dan dipenjarakan, industri dan pelayanan jasa (terutama rumah sakit, konsultan proyek, dan pengacara) akan mengeluh, karena tidak bisa berjalan, sebab tidak ada tenaga ahlinya. Maka, proses pembangunan pun bisa terhambat.
Kelompok Salsabil di Mesir, misalnya, membuat perusahaan komputer dan berkembang sampai bisa mengikuti tender penyediaan software di Departemen Pertahanan Mesir, karena murah dan paling baik, akhirnya menang. Setelah pejabat militer sadar bahwa perusahaan tersebut milik aktivis dakwah, maka mereka ketakutan dan menggerebek serta menyegel kantornya. Peristiwa itu menjadi beritabesar, karena secara beramai-ramai lembaga profesi di Mesir bersuara, mulai dari lembaga profesi teknik, komputer, pengacara dan lainnya, hingga akhirnya dibebaskan dan dibuka kembali.
Para dokter di Mesir juga menggelar acara munasharah untuk kasus Bosnia sampai terkumpul dana sebesar US$ 4 juta, tetapi dilarang pemerintah. Akhirnya kasus itu menjadi berita besar lagi, karena dibela oleh lembaga profesi kedokteran, keperawatan, pengacara dan sebagainya. Kasus itu dibawa ke pengadilan dan akhirnya dinyatakan menang, walaupun dananya terpaksa dibagi dua (fifty-fifty) untuk lembaga pemerintah dan lembaga dakwah.
Jika ada bencana alam, gempa bumi, kebakaran dan sebagainya, aktivis selalu terdepan bersama masyarakat menyantuni korban. Itu semua adalah hasil dakwah thullabi yang dilanjutkan dakwah profesi. Yang lebih penting lagi di mihwar muassasi ini, tanpa pengembangan profesi akan sulit, karena kita membutuhkan para ahli dalam bidangnya yang bisa menjawab dan menjelaskan tantangan zaman melalui kacamata Islam. Konsep-konsep Islam harus dirumuskan dan dilaksanakan sebagai solusi bagi persoalan bangsa ini. Semuanya itu mengharuskan kita, mau tidak mau, untuk terjun dalam lembaga profesi.



perjuangan pemuda mengejar cinta



Banyaknya Cewek yang tidak bisa menghargai pengorbanan seorang Cowok yang menaruh harapan besar padanya, kasih sayang, dan juga cinta untuknya, tentu bukan hal yang aneh lagi. Biasanya hal ini terjadi karena si Cowok tidak begitu menarik, tidak begitu berguna, atau si Cewek merasa cantik dan banyak Cowok yang lebih menarik bisa Dia dapatkan hatinya.

Padahal Cowok yang sepertinya biasa saja, di belakang Dia sudah berjuang dan berkorban begitu banyaknya. Hal itu tidak akan pernah dirasakannya karena didasari oleh rasa cinta terhadap Cewek yang tentunya Dia cintai.

Bayangkan, saat masih remaja Orang tuanya memberikan uang saku untuk keperluan pribadinya, itu tidak selalu Dia habiskan begitu saja. Dia tetap menyisakan sebagian untuk Cewek yang dicintainya. Padahal, kadang uang saku yang Dia terima dari Orang tua sudah sangat mepet. Dia harus rela mengurangi anggaran untuk ke kantin, menahan godaan teman-temannya untuk pergi jalan-jalan, dsb hanya untuk bisa mengajak Kamu jalan-jalan atau setidaknya membelikan Kamu sesuatu. Bahkan jika dirasa hal itu belum cukup baginya, Dia rela melakukan penipuan dan menggelapkan uang dari Orang tua yang seharusnya untuk bayar sekolah.

Itupun tidak selalu sesuai harapan. Saat menyampaikan ada kegembiraan dalam dirinya. Akan tetapi suatu saat ketika kegembiraannya sedang di puncak, tiba-tiba Kamu tidak bisa memiliki waktu untuknya. Kamu menghancurkan harapannya, Dia kecewa, Dia patah semangat tapi tidak akan pernah ditunjukkannya. Dia akan menyimpannya sendiri dan tidak bercerita sambil menangis pada teman-temannya karena Dia kuat, Dia cowok.

Setelah menjadi lebih dewasa, kebanyakan Cewek malu jika jalan sama Cowoknya pakai motor jelek. Bahkan ada yang hanya mau jalan kalau pakai mobil. Padahal tidak semua Cowok mendapatkan kemudahan dalam memilikinya, banyak juga yang harus marah, debat, bahkan memaksa Orang Tua untuk membelikan Motor yang bagus dan kadang melampaui kemampuan. Jika itu tidak terlaksana, banyak yang rela ambil motor kredit dengan menyisihkan sebagian besar gajinya dalam satu bulan setelah Dia bisa bekerja.

Dengan rasa bangga dan percaya diri tanpa menunjukkan bagaimana Dia mendapatkannya, Dia mengajakmu pergi. Tapi ada saja ungkapan yang bisa menyakitinya, panaslah, rambutnya nanti rusak, banyak debu, dsb. Dia tetap tersenyum dan berharap ada kesempatan yang akan datang.

Setelah menikah, Dia seharian bekerja untuk menghidupi keluarganya, istri dan anak jika sudah ada. Cowok berjuang menghadapi rintangan, celaan, sikap tidak menyenangkan, bahkan sikap keras dari atasan/pelanggan dia hadapi. Bahkan kadang kecurangan dan kebohongan yang terpaksa Dia lakukan untuk mendapatkan hasil lebih tidak Dia ceritakan. Yang cukup tahu, Istri dan anaknya bisa tersenyum dari hasil yang Dia dapatkan tanpa harus tahu perjuangannya dalam mendapatkan.

Untuk itu seperti apapun Pasanganmu saat ini, Kamu pantas menghargai setiap tindakan atau pengorbanannya untukmu. Jangan selalu melihat nilai tapi lihat juga dasar dan perjuangan Dia dalam mendapatkan nilai itu.